Total Tayangan Halaman

Jumat, 24 September 2010

Lapang dada

 Pada suatu pagi datanglah seorang pemuda,kerumah seorang kakek yang dituakan di desa itu. Dia(pemuda itu) merasa hatinya selalu diselimuti rasa gelisah akhir-akhir ini. Setelah sampai di rumah kakek itu,dia pun menceritakan tentag segala keluh kesahnya. Sang kakek masuk ke dapurnya,lalu datang kembali dengan membawa segelas air putih. Dia pun menyuruh pemuda itu untuk meminumnya. Setelah pemuda itu minum, dia memuntahkan lagi "Air apa ini kek? Kok rasanya asin?"tanya pemuda itu. Tanpa menjawab,kakek itu mengajak pemuda itu ke belakang rumah. Terlihat danau kecil yang masih jernih di belakang rumah kakek itu. "Lantas untuk apa kita ke sini, kek?" tanya pemuda itu lagi.
Kemudian sang kakek menaburkan segenggam garam ke danau kecil itu. Lalu menyuruh anak muda itu untuk meminumnya. Pemuda itu merasakan air yang seperti biasa, begitu dingin seperti udara pagi.
Kemudian  kakek itu berkata "nak,hati bila hati kita luas seperti danau ini.,maka segenggam garam yang kakek campurkan pun akan tak terasa,jauh berbeda dengan segenggam garam yang kakek campurkan ke dalam gelas.,seperti halnya apa bila kita sedang mempunyai masalah.,tinggal bagaimana kita menyikapinya dan melapangkan dada kita.,"
Setelah mendengar perkataan kakek itu,pemuda itupun pamit.,dengan membawa pembelajaran yang diberikan oleh sang kakek.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites